Rabu, 11 Juli 2012

handphone schema

sekitar handphone

Rangkaian Headphone Tanpa Kabel. Paling asyik mendengarkan lagu-lagu memakai headphone. Efek stereonya terdengar jelas di telinga. Headphone adalah alat bantu dengar berupa dua pasang speaker mini atau bisa juga earphone yang dihubungkan ke output sumber suara. Alat ini dipasangkan menutup kedua telinga seperti bando. Headphone biasanya dipakai oleh para DJ (disc jockey), penyiar radio dan petugas bandara. Headphone terdiri dari berbagai model dan ukuran. Kalau ukuran speakernya (skala ohm) besar maka semakin besar pula suara yang bisa didengar di telinga kita.
Sekarang headphone telah mengalami pembaharuan. Dulu headphone mengandalkan kabel dalam menyalurkan suara dari sumber suara ke telinga. Namun kini sudah ada headphone yang tidak lagi memakai kabel panjang. Dengan demikian pemakai headphone bisa bergerak bebas tanpa merasa terganggu oleh kehadiran kabel. Di bawah ini kami lampirkan skema Rangkaian Headphone Tanpa Kabel  untuk Anda pelajari.

Pemancar headphone tanpa kabel ini menjamin kualitas penerimaan lebih dari 2 meter. Frekuensi osilator adalah antara 1750KHz dan 3500KHz dan untuk antena kami menggunakan bar ferit. IC1 menguatkan sinyal audio dan TC1 adalah buffer. D1 sinyal pemancar aktif dan merupakan penstabil tegangan untuk osilator. L1 adalah inti toroida T50-2 dengan 80 putaran, 0.2mm Ø. L2 membutuhkan sebuah bar 10-20cm ferit, L2A memiliki 3 putaran, 0.6mm Ø melingkar di akhir dasar L2b Wich memiliki 30 putaran, 0.5mm Ø. Konsumsi arus sekitar 150mA. Semoga Rangkaian Headphone Tanpa Kabel ini berguna bagi Anda.

Berikut ini Gambar skema Rangkaian Pengaman Koridor beserta komponen dan cara pembuatannya

Rangkaian Pengaman Koridor. Rumah, gedung atau pun kantor biasanya ada yang memiliki koridor. Koridor adalah lorong dalam rumah; lorong yang menghubungkan gedung yang satu dengan gedung yang lain. Dari beberapa kasus tindak kejahatan, terutama perampokan atau pencurian, ternyata adanya koridor membuka peluang bagi penjahat untuk beraksi. Boleh dibilang, koridor itu tempat favorit mereka merencanakan dan melangsungkan aksi kejahatan.
Nah, bila tempat tinggal atau kediaman Anda memiliki koridor, jangan dulu menyerah atau pesimis ataupun takut maling menyatroni rumah. Semua ini bisa disiasati kok, asalkan Anda punya kemauan dan usaha. Untuk itu yuk kita sekarang membuat Rangkaian Pengaman Koridor. Skemanya bisa Anda lihat dan pelajari di bawah ini. Silakan!!!!

                          



Berikut ini Gambar skema Rangkaian Receiver Regeneratif beserta komponen dan cara pembuatannya

Rangkaian Receiver Regeneratif. Pada umumnya orang menyebut “radio” ditujukan untuk benda yang dapat menangkap dan memperdengarkan suara yang dipancarkan melalui gelombang/frekuensi radio. Padahal pada kenyataannya radio itu dibagi menjadi pesawat pemancar (transmitter) dan pesawat penerima (receiver). Jadi, radio yang suka didengarkan oleh kebanyakan orang di rumah-rumah atau mobil itu adalah receiver alias pesawat penerima radio.
Sekarang sebagian besar orang lazim mendengarkan siaran radio melalui gelombang FM. Selain FM masih ada AM dan SW alias gelombang pendek. Dibandingkan AM dan SW, FM ini mempunyai beberapa kelebihan dan keunggulan sehingga banyak stasiun radio yang hijrah dari AM ke FM. Namun, kami yakin diantara Anda ada yang merasa kangen ingin bernostalgia dengan suasana dulu. Anda ingin kembali mendengarkan siaran radio AM dan SW melalui pesawat penerima radio Anda. Di bawah ini kami perkenalkan Rangkaian Receiver Regeneratif.

 Adapun komponen-komponen yang diperlukan adalah sebagai berikut :
R1 = 10K
R2 = 100K
R3 = 100K
R4 = 100K
R5 = 2,7K
C1 = 10uF
C2 = 10nF
C3 = 100pF
C4 = 33pF
C5 = 22pF
C6 = 1uF
C7 = 3.3nF
T1 = 2N2222
Bat = 9 VDC
Antena
Rangkaian Receiver Regeneratif memberikan tingkat kinerja yang mengejutkan dengan hanya beberapa komponen. Receiver ini unggul dalam menerima sinyal amplitudo modulasi dari bawah siaran gelombang band AM sampai dengan band gelombang pendek yang lebih tinggi di atas detektor superregeneratif menjadi pilihan yang lebih baik. Banyak desain untuk receiver regeneratif yang tersedia dan sebagian besar akan bekerja baik. Rangkaian ini  pada dasarnya adalah rangkaian osilator dengan kontrol gain yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan umpan balik ke titik tepat di bawah osilasi atau, cukup sering, tepat di atas tingkat kritis seperti kehadiran osilasi kecil.

Berikut ini Gambar skema Rangkaian Detektor Ponsel Aktif beserta komponen dan cara pembuatannya

Rangkaian Detektor Ponsel Aktif. Siapa orang yang tak kenal handphone alias ponsel. Telepon genggam ini sudah menjadi kebutuhan hampir setiap orang. Dengan ponsel ini komunikasi akan nyambung terus karena ponsel bisa dibawa kemana-mana. Kapan dan dimana pun kita jadi mudah berhubungan dengan keluarga, kerabat dan rekan. Ponsel sekarang sudah menjadi trend dan gaya hidup.
Ngomong-ngomong soal ponsel, kami punya sebuah aplikasi yang menarik. Anda tentu bisa untuk merakitnya sendiri. Kami ingin mengajak Anda membuat Rangkaian Detektor Ponsel Aktif. Barangkali Anda lupa menaruh ponsel sehingga pernah mengalami kesulitan untuk menemukannya. Atau dengan studi kasus yang lain. Nah, jika Anda berminat, silakan lihat dan pelajari gambar skemanya di bawah ini.Bila telepon seluler Anda menerima panggilan, ia mulai memancar bahkan sebelum Anda menjawab. Rangkaian mendeteksi sinyal ini dan dapat mengoperasikan berbagai perangkat sebagai “beban”. Detektor dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal dering keras atau bahkan membunyikan klakson ketika Anda meninggalkan ponsel di dalam mobil. Rangkaian Detektor Ponsel Aktif akan bekerja dengan baik menggunakan batere 12 volt dan konsumsi arus sangat rendah. Gunakan kawat berisolasi untuk antena dan cukup lurus meskipun antena membungkuk untuk dimuat di dalam wadah plastik kecil. Mengganti cmos op-amp oleh LM10 dengan nilai-nilai pembagi tegangan yang berbeda untuk referensi pemicu guna mengurangi arus siaga untuk aplikasi yang didukung oleh batere kecil.







Berikut ini Gambar skema Rangkaian Detektor Petir beserta komponen dan cara pembuatannya

Rangkaian Detektor Petir. Petir adalah suatu fenomena alam, yang pembentukannya berasal dari terpisahnya muatan di dalam awan cumulonimbus (yang terbentuk akibat adanya pergerakan udara keatas akibat panas dari permukaan laut serta adanya udara yang lembab). Umumnya muatan negatif terkumpul dibagian bawah dan ini menyebabkan terinduksinya muatan positif di atas permukaan tanah, sehingga membentuk medan listrik antara awan dan tanah. Jika muatan listrik cukup besar dan kuat medan listrik di udara dilampaui, maka terjadi pelepasan muatan berupa petir atau terjadi sambaran petir yang bergerak dengan kecepatan cahaya dengan efek merusak yang sangat dahsyat karena kekuatannya.
Indonesia terletak di daerah katulistiwa yang panas dan lembab mengakibtkan
terjadinya hari guruh (IKL) yang sangat tinggi dibanding daerah lainnya (100 -200 hari pertahun) , bahkan daerah cibinong sempat tercatat pada Guiness Book of Records 1988, dengan jumlah 322 petir per tahun. Kerusakan harta benda dan kematian umat manusia yang disebabkan oleh sambaran petir di negara kita relatif tinggi, mulai dari meninggalnya seorang petani yang sedang bekerja di sawah sampai terhentinya produksi sebuah kilang minyak penghasil devisa negara disebabkan oleh sambaran petir baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui radiasi, konduksi atau induksi gelombang elektromagnetik petir.  Semakin hari semakin besar jumlah kerusakan yang di timbulkan, karena semakin banyaknya pemakaian komponen elektronik oleh masyarakat luas dan industri. Dengan demikian perlu adanya upaya untuk mendeteksi datangnya petir. Di bawah ini bisa Anda lihat dan pelajari Rangkaian Detektor Petir.

Resistor 150K di dasar 2N4401 dapat diganti dengan kombinasi seri dari resistor 100k dan potensiometer (atau lebih) 100k untuk menambahkan kontrol sensitivitas. Cukup menyesuaikan potensiometer sampai hanya berhenti berkedip untuk sensitivitas maksimum. Resistor tetap banyak,  sensitif bagi sebagian besar pengguna. Namun, penerima hanya akan bekerja dengan baik di luar atau dekat jendela. Beberapa meter dari kawat dapat digunakan untuk menjalankan sebuah antena keluar jendela, tapi harus menghubungkan kapasitor  47 pF di seri dengan kawat pada akhir detektor. Juga, menghubungkan ground (tanah/bumi) yang baik akan meningkatkan sensitivitas. Jauhkan Rangkaian Detektor Petir dari peralatan elektronik atau listrik dan kabel untuk kinerja terbaik.

Iklan terkait Rangkaian Detektor Petir



Tidak ada komentar:

Posting Komentar